Kabar Baik

Di awal tahun yang baik ini, mulai terbesit rasa beratnya memasuki usia dekade ke-2. Rasa-rasanya sudah saatnya kali ini benar-benar fokus menjalani apapun itu yang jadi prioritas. Kalau untukku, prioritas pertama spesial untuk both of my parents. Lalu bagaimana caraku menjalani hidup dengan prioritas itu?

I’ll try to give anything they deserve to get.

Iya, se-simple satu kalimat itu yang selalu mengingatkanku saat aku mulai goyah dan terlena, walaupun masih banyak gagalnya hehe. Hidup di usia ini tidaklah mudah bukan? Sudah saatnya menata hidup, kata orang. Senang rasanya, mendengar orang-orang mulai fokus membenahi diri, menghempas semua-semua yang membuat terlena, menjalani apapun yang menjadi prioritas, dan lagi-lagi membenahi hidup. Membuatku berpikir, begini rasanya memasuki tahun dekade ke-2 itu.

Jika ditanya apa yang akan aku lakukan ke depan? Memperbaiki pendidikan dan pola pikir akan selalu menjadi nomor 1, lalu akan kujalani hal-hal baik yang cocok denganku. Rasanya itu saja sudah cukup, selebihnya mungkin bonus tak terduga.

Pertengahan tahun kemarin, rasanya aku menemukan tempat yang tepat dengan kegiatan yang pas untuk menyalurkan pikiran dan tenaga ku. Seberat apapun bisa aku tangani dan selalu berakhir manis untuk dikenang. Tidak ada keluh-kesah yang mengiringi. Duduk dengan masyarakat, membicarakan mulai dari hal yang bahagia sampai berbagai hal yang less fortuned. Aku teringat satu kalimat indah,

Sitting with the poor and less fortunate people removes the ego and pride from your heart. — Ibnu Al-Qayyim.

Mungkin jika kalian ada waktu luang, cobalah membaur dan berbagi cerita dengan mereka-mereka yang menurut kalian kurang beruntung, bisa dipastikan kalian lah yang akan mendapatkan sesuatu, padahal kalian lebih beruntung.

Sebenarnya, ada banyak hal baik lain yang bisa dilakukan. Kabar baiknya, kita bebas memilih. Mana yang menurut kita cocok dan tidak perlu mengikuti jejak ‘kesuksesan’ orang lain. Banyak temanku yang menjalani sesuatu dengan berat hati. Aku setuju dengan kata-kata ‘keluar dari zona nyaman’. Namun apa baiknya jika dilakukan dengan berat hati? Yang ada hanya keluh-kesah dan ke-chaos-an yang akan muncul mengiringi. Semua orang bisa menginspirasi dengan cerita nya masing-masing, tidak perlu membandingkan jabatan orang lain. Orang-orang kurang beruntung pun dapat menggerakkan hati kita dengan kisah mereka bukan? Cukuplah cari cerita hidup yang pas, jalani dengan berseri, dan semua akan terlihat menarik.

Untuk siapapun pembaca tulisan ini, ditunggu kisah-kisah menarik nya! Sempatkan menulis tentang nya, karena ku yakin banyak orang lain yang akan menikmati cerita itu dan akan terbesit senyuman pada mereka melihat diri kalian mengalami perubahan yang baik

Related posts:

Various surveys indicate that Organizations are over budget for cloud spend and their cloud spend is increasing over the years. An organization needs to understand where this public cloud usage costs…

1. Apples could facilitate weight loss. If you’ve been making an attempt each diet attainable however aren’t seeing any results, add apples to the list of foods that you just eat. Some sources…

Almost four years ago — in the halls of the Gates building at Stanford — co-founders Anand and Shabaz started discussing their vision to help industries take advantage of artificial intelligence in…