iOS 16 editable iMessages may not play nice with older iPhones

The ability to edit and unsend messages was one of the flagship features of iOS 16 announced earlier this month, but the functionality may not work well if you’re messaging anyone who’s not using the…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Static Routing Menggunakan Cisco Packet Tracer

Hallo teman-teman semua, semoga sehat selalu dimanapun kalian berada..

Pada artikel kali ini, saya akan menjelaskan tahapan-tahapan didalam membuat konfigurasi jaringan Cisco Packet Tracer dengan Routing Static.

Jangan lupa untuk di Like, comment, and subscribe ya.. 😄

Untuk memulai percobaan, kamu harus membuka aplikasi cisco packet tracer dan menyiapkan beberapa perangkat jaringan sebagai berikut ini:

kemudian susunlah perangkat jaringan seperti gambar berikut ini:

Selanjutnya, hubungkan perangkat diatas dengan ketentuan sebagai berikut:
- Hubungkan PC dengan Switch menggunakan kabel Straight
- Hubungkan Switch dengan Router menggunakan kabel Straight
- Hubungkan Router0 dengan Router1 menggunakan kabel Serial DCE

Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2. Menghubungkan kabel dan memetaan jaringan dengan pemberian label

Setelah melakukan pembagian network dan labeling, langkah selanjutnya adalah melakukan:
- Konfigurasi IP pada komputer
- Konfigurasi Interface Router
- Konfigurasi Static Routing

Untuk memulai konfigurasi IP komputer, kita perlu melakukan klik pada end device PC, sehingga akan muncul popup sebagai berikut:

Gambar 3. Tampilan menu pada end device PC

Masuklah ke bagian Desktop>IP Configuration maka akan tampil halaman sebagai berikut:

Gambar 4. Melakukan Konfigurasi IP static

Untuk dapat melakukan konfigurasi IP static, kita dapat melakukannya dengan mengisikan IP Address, Subnet Mask, dan Default Gateway.

Notes:
Lakukan konfigurasi IP seperti langkah-langkah diatas pada 7 buah PC lainnya..

Untuk memulai tahapan konfigurasi interface Router, pertama-tama kita perlu mengetahui port mana saja yang digunakan untuk menghubungkan jaringan. Selanjutnya kegiatan melakukan konfigurasi interface yang dapat dilakukan dengan tahapan berikut ini:

Untuk melakukan konfigurasi pada FastEthernet, kita dapat melakukannya dengan memasukan alaman IP Address dan Subnet Mask, kemudian mengaktifkan port status seperti yang terlihat pada Gambar 5. Konfigurasi Router A pada interface FastEthernet0/0.

Gambar 6. Melakukan konfigurasi Router A pada interface Serial2/0

Untuk melakukan konfigurasi interface Serial DCE, kita perlu menentukan ClockRate, IP Address, Subnet Mask, kemudian mengaktifkan Port Status pada Router.

Notes:
Lakukan konfigurasi yang sama pada Router B

Pertama-tama kita perlu melakukan pengecekan router tabel yang tersedia pada Router A. Untuk dapat melakukan pengecekan routing tabel tersebut, kita dapat menjalankan perintah berikut ini:

Pada Gambar 7. Melakukan Pengecekan Tabel Routing diatas, dapat kita ketahui bahwa “Router A” telah terhubung ke jaringan dengan network 10.0.0.0/8 dan 192.168.1.0/24. Jaringan yang tidak tersedia pada routing tabel tidak akan dikenali oleh router, maka dari itu kita dapat memenfaatkan konfigurasi static routing untuk dapat mendaftarkan tabel routing pada network tertentu.

Untuk memulai penyetelan konfigurasi Static Routing, kita perlu membuka router dengan cara mengakses menu “Config>Routing>Static”. Sehingga akan tampil halaman seperti gambar berikut ini:

Gambar 8. Konfigurasi Static Routing

Selanjutnya, kita dapat mengisikan data Network, Mask, dan Next Hop untuk mendaftarkan sebuah network kedalam IP table pada “Router A”. Didalam konfigurasi routing static ini, kita harus aware terhadap Next Hop yang akan digunakan supaya jaringan dapat terkonfigurasi dengan baik. Pada tahapan diatas, kita perlu menekan button Add untuk menambahkan konfigurasi tabel static routing kita.

Setelah menambahkan konfigurasi Routing Static, kita perlu melakukan pengecekan pada IP table dengan menjalankan perintah sebagai berikut:

Gambar 9. Melakukan pengecekan IP table

Setelah melakukan konfigurasi Static Routing, maka IP Table akan berubah, dan jaringan pada Router A dapat mengenali network 192.168.2.0.

Notes:
Lakukan konfigurasi yang sama untuk Router B

Jika “Router A” dan “Router B” telah menerapkan Static Routing, langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba pengiriman paket PDU. Berikut adalah hasil percobaan yang telah dilakukan:

Gambar 10. Melakukan Ujicoba Pengiriman Packet Simple PDU

Pada percobaan pertama kali, proses pengiriman paket akan gagal, setelah dilakukan pengiriman kedua kali (dengan tujuan yg sama), paket telah berhasil dikirimkan.

Sekian artikel kali ini, semoga dapat bermanfaat buat semuanya.. 😺

Add a comment

Related posts:

Obtain Airports Information Via An IATA Codes API In Seconds!

Are you looking to collect information from different airports but it’s too overwhelming a job? We recommend you use this IATA codes API today! IATA, the International Air Transport Association, is a…